25 Januari 2012

Eksorsisme adalah ‘karunia membantu kita percaya’ Tuhan

Jika Anda ingin mengetahui segala sesuatu tentang eksorsisme (pengusiran setan) Anda bisa belajar dengan menonton film, “The Exorcist,” demikian Pastor Jose Antonio Fortea.

Untuk mempelajari tentang eksorsisme, Pastor Fortea menganjurkan buku terbaik adalah Alkitab, terutama Injil, karena Yesus adalah seorang eksorsis (pengusir setan).

Pastor Fortea, seorang imam dari Keuskupan Alcala de Henares di Spanyol, adalah seorang eksorsis. Dia menulis beberapa buku termasuk “wawancara dengan seorang Eksorsis.” Saat ini ia tinggal di Roma, dan sedang belajar untuk doktor dalam teologi. Ia berada di Florida baru-baru ini untuk memberikan ceramah tentang eksorsisme dan pelayanan pastoral.

Setiap kebudayaan memiliki pemahaman tentang kerasukan setan (kesurupan), kata Pastor Fortea. “Namun, mereka tidak memiliki solusinya. Yesus membawa solusi tersebut. Yesus mengajarkan kita untuk mengusir setan.

“Eksorsisme merupakan sebuah tanda kuasa Yesus bahwa kekuasaan kerajaan surga di bumi,” tambahnya. “Setiap eksorsisme adalah rahmat yang membantu kita percaya.”

Ketika uskup pertama meminta dirinya mempelajari eksorsisme tahun 1990-an, Pastor Fortea mengatakan dia pikir eksorsisme adalah peristiwa langka yang mungkin terjadi sekali atau dua kali dalam satu abad.

Tapi, ketika semakin banyak orang datang kepadanya untuk meminta bantuan, ia menyadari pengaruh setan jauh lebih aktif, terutama pada mereka yang berhubungan dengan ilmu sihir, ilmu hitam, santet dan beberapa praktek New Age.

Tidak seperti film, kebanyakan orang tampaknya adalah normal, katanya. Tanda-tandanya seperti gemetar atau berteriak.

Gereja memiliki doa-doa dan ritual khusus untuk melakukan pengusiran setan, katanya. Tapi, ketika dia melatih para imam, ia memberitahu mereka untuk tidak khawatir dengan hal itu. “Saya memberitahu mereka untuk mengalahkan kerasukan setan dengan kemuliaan Allah,” katanya. “Berpusatlah kepada Tuhan.”

Misalnya, beberapa orang khawatir dengan membiarkan anak-anak mereka dekat dekat buku “Harry Potter” atau menonton filmnya.

Pastor Fortea mengatakan “Harry Potter” itu sangat menyenangkan asalkan dianggap sebagai hiburan.
“Saya melihat banyak film horor termasuk Harry Potter ketika saya masih kecil,” kata Pastor Fortea, yang telah melihat salah satu dari film tersebut. “Ketika Harry pergi ke Hogwarts, itu membuat saya ingat ketika saya pergi ke seminari.”

Dia mengingatkan orangtua tentang hal-hal yang melarang anak-anak mereka. “Larangan harus dengan hati-hati,” katanya. “Orang berpikir kita lebih dilindungi dengan hal-hal yang dilarang. Jika Anda melarang Harry Potter, mengapa tidak Tolkien?”

Roh jahat menguasai tubuh, bukan jiwa, katanya, seraya mengatakan mengapa Sakramen Pengakuan adalah lebih penting bagi Katolik ketimbang eksorsisme.

Namun, dia mengatakan siapa saja bisa kerasukan roh jahat.

Dia mendesak orang untuk menggunakan moderasi dan akal sehat serta membangun iman mereka dengan sakramen-sakramen dan praktek devosional gereja.

“Banyak godaan bukan dari setan. Ini berasal dari individu,” katanya. “Bahkan, 98 persen dari godaan datang dari hati atau dunia kita. Anda dapat menghindari dosa dan Allah akan memberi kita kasih karunia.”

Jika mereka merasa perlu berkonsultasi dengan eksorsis, mereka harus meminta uskup mereka. Hanya imam tertentu memiliki pelatihan dan izin untuk melakukan pengusiran setan dan daftar ini tidak dipublikasikan.

Pastor Fortea, seorang imam dan teolog, yang fokus pada demonologi dan lulus dari University of Navarre dengan gelar dalam bidang sejarah.

Tahun 1998, ia menulis tesisnya tentang “The Eksorsism in Modern Times” dan mempertahankan tesisnya sebelum ditunjuk sebagai sekretaris Komisi Ajaran Iman Konferensi Waligereja Spanyol ‘.

Sumber: Spanish priest says exorcism is God’s ‘gift to help us believe’